Posts

Kematian bagi Mereka

Di suatu pagi di akhir Maret, matahari sedang membagi senyum indahnya nan hangat. Bias-biasnya menyelusup di sela-sela tirai kelas bagian depan. Anak-anak yang biasa duduk di dekat situ biasanya sedikit bergeser berlindung di balik tirai. Saat itu mereka sedang belajar menirukan beberapa kosakata dalam bahasa Inggris. sambil menunjukkan gambarnya. Sebagian tampak antuasias sampai menirukan beberapa kali. hingga bibir mungilnya manyun. Ada yang mengusili teman sebangkunya hingga terjadi pertengkaran kecil. Dan Bu Guru dengan penuh kesabaran datang melerai. Jika sudah demikian maka pelajaran terhenti sementara. Lamat-lamat dari kejauhan terdengar suara sekelompok orang melantunkan kalimat Tahlil . Tak la ma iring-iringan jenasah tampak melintas di depan gedung TK kami yang memang terletak di pinggir jalan raya. Tanpa diduga, tiba-tiba anak-anak berdiri dan berteriak-teriak, "Ada orang mati!! Orang mati!!" Ibu Guru segera meredakan kegaduhan i

Mari Disiplinkan Anak dengan Cara Elegan

Disiplin adalah sikap yang harus sudah diperkenalkan pada anak sejak usia dini. Tentu saja disiplin dalam bentuk yang masih sederhana. Seperti disiplin dalam hal waktu, misalnya kapan anak harus tidur/ istirahat, makan, mandi, menonton televisi. Disiplin dalam hal berpakaian, misalnya anak tidak diperkenankan hanya memakai pakaian dalam sekalipun cuma bermain  di dalam rumah, mengganti seragam sekolah dengan baju rumah saat sudah tiba di rumah dan sebagainya.  Beberapa keluarga sudah menerapkan pendisiplinan ini dalam keluarga mereka, namun ada juga yang masih menggunakan kekerasan demi tegaknya kedisiplinan. Suatu ketika seorang murid wanita datang mendekat sambil berbisik-bisik. Sepertinya apa yang akan disampaikan adalah rahasia tingkat tinggi. "Bu, lihat.."roknya agak disingkap lalu segera tampaklah tanda kemerahan di pahanya. "Kok bisa seperti itu? Kenapa? "tanya saya prihatin. Dengan lancar dia bercerita bahwa setiap dia tak mau tidur siang m

Bagaimana Kunci Utama Belajar pada Anak?

Kadang guru atau orang tua merasa sudah mengajari anak dengan susah payah tapi ternyata hasil belajar yang diperoleh kurang maksimal. Sebetulnya bagaimana sih tahap belajar pada anak?  Menurut Carl Rogers (1994) dalam teorinya Experie ntial Learning, ada 2 tahap belajar : 1. Tahap Kognitif   yang bersifat pengetahuan akademik. Misalnya mengenal huruf, angka dan nama-nama benda. Tahap ini kurang bermakna bila tidak disertai tahap berikutnya. 2. Tahap Pengalaman   yaitu tahap bagaimana mengggunakan pengetahuan tersebut untuk kepentingannya. Misalnya anak menggunakan pengetahuannya tentang huruf untuk membaca buku cerita kesukaannya. Jadi kunci utama belajar adalah guru / orang tua harus menghubungkan kegiatan pembelajaran dengan kebutuhan dan keseharian anak.

Kapan Anak Siap Masuk Sekolah Dasar?

Image
Pertanyaan seperti itu sering kali muncul akhir-akhir ini dikarenakan makin maraknya pendidikan anak usia dini. Sejak usia tiga tahun bahkan kurang, anak-anak mulai belajar mengembangkan kemampuan emosi,  sosial, bahasa, kognitif dan fisik motoriknya bersama rekan-rekan seusianya. Banyak dari mereka sudah dapat membaca dan menulis dengan lancar di usia lima tahun sehingga orang tua terkadang tak dapat menahan ambisinya untuk segera menyekolahkan di jenjang selanjutnya, yaitu Sekolah Dasar. Sedikit sharing pengalaman, hal yang sama pernah terjadi pada putra pertama saya, Adam. Sejak usia 3 tahun dia sudah bergabung di  Taman Kanak-Kanak. Di usia yang ke 4 dia sudah lancar membaca. Dan di usia ke 5 sudah lancar menulis serta berhitung. Sebetulnya sebelum memasukkan ke SD, saya sudah berkonsultasi dengan psikolog di TKnya. Saat itu beliau menyarankan untuk tidak dimasukkan SD dulu karena waktu itu usianya masih 5,5 tahun dan perkembangan emosinya belum cukup matang. Beliau juga m

How to Teach Children to Do Laundry

Long before children really have to do laundry, it's even better if they learn it young at home. Parents should show and  practice it while take it as a fun. These are few steps how to help them develop their skill earlier.. Start young.  Kids often notice what their parents do and will ask some questions. When they ask while you do your laundry, explain each step and why you do the things you do.   Create a child-friendly washing area .  See "Things You'll Need", below. Organize your laundry products where the child can reach and use them, but where they are still up and away from any younger children. Teach them how to sort dirty laundry .  Have the child help sort out whites, darks, colors, bedding, towels, etc. As you do so, explain that different colors and types of laundry are separated and washed in different water temperatures or require additional products to help clean them the best way. You will likely have to repeat these instructions many times befo

Apakah Temper Tantrum itu?

Image
Mungkin kita pernah menemui seorang anak yang berguling-guling, memukul-mukul sambil menangis dan berteriak-teriak karena keinginannya tidak dituruti oleh orang tuanya. Begitulah keadaan seorang anak yang disebut temper tantrum. Lebih jelasnya temper tantrum adalah suatu keadaan di mana luapan emosi anak begitu meledak-ledak dan tidak terkontrol. Keadaan emosi seperti ini biasanya muncul pada anak usia 15 bulan hingga 4 tahun. Perilaku ini biasanya membuat sebagian besar orang tua sangat jengkel apalagi bila sampai  buang air kecil di celana atau pun muntah.  Mengapa kondisi emosi seperti itu dialami para anak? Ini karena anak-anak belum dapat mengontrol emosi mereka dan belum dapat mengungkapkan amarahnya dengan cara yang tepat.. Normalnya temper tantrum terjadi selama 30 detik sampai 2 menit saja. Jika lebih lama dari itu dan sampai membahayakan dirinya sendiri atau orang lain maka ini dianggap sebagai hal yang serius. Hal-hal Apa Saja Pemicunya? Rasa frustasi.

TUJUAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK

Image
Membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional kinestetis dan sosial pada masa usia emas pertumbuhan dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan. Membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosio emosional, kemandirian, kognitif, bahasa dan fisik/motorik untuk siap memasuki pendidikan dasar. STRUKTUR PROGRAM PEMBELAJARAN Struktur program pembelajaran di TK mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar yang dilaksanakan melalui kegiatan bermain, bertahap, berkesinambungan dan bersifat pembiasaan.