Mari Disiplinkan Anak dengan Cara Elegan

Disiplin adalah sikap yang harus sudah diperkenalkan pada anak sejak usia dini. Tentu saja disiplin dalam bentuk yang masih sederhana. Seperti disiplin dalam hal waktu, misalnya kapan anak harus tidur/ istirahat, makan, mandi, menonton televisi. Disiplin dalam hal berpakaian, misalnya anak tidak diperkenankan hanya memakai pakaian dalam sekalipun cuma bermain  di dalam rumah, mengganti seragam sekolah dengan baju rumah saat sudah tiba di rumah dan sebagainya. 

Beberapa keluarga sudah menerapkan pendisiplinan ini dalam keluarga mereka, namun ada juga yang masih menggunakan kekerasan demi tegaknya kedisiplinan.

Suatu ketika seorang murid wanita datang mendekat sambil berbisik-bisik. Sepertinya apa yang akan disampaikan adalah rahasia tingkat tinggi.
"Bu, lihat.."roknya agak disingkap lalu segera tampaklah tanda kemerahan di pahanya.
"Kok bisa seperti itu? Kenapa? "tanya saya prihatin. Dengan lancar dia bercerita bahwa setiap dia tak mau tidur siang maka ayahnya akan serta merta mencubit bahkan pernah juga memukul di bagian wajah. Segera saya datangi ibunya dan mendiskusikan jalan terbaik agar tidak terjadi kekerasan seperti itu lagi.

Dari pengalaman memantau beberapa siswa yang suka menyakiti temannya baik dengan kata-kata maupun berperilaku kasar, ternyata di lingkungan keluarga atau rumah, dia pun memperoleh perlakuan yang kurang lebih sama, baik itu oleh orang tua, saudara, tetangga ataupun teman.

Menurut data Komisi Nasional Perlindungan Anak (2006), menyebutkan ada empat kategori kekerasan yang kerap terjadi pada anak yaitu :
1. Kekerasan seksual, meliputi eksploitasi seksual dan berbagai bentuk penyimpangan seksual orang dewasa pada anak-anak.
2.Kekerasan fisik, misalnya menampar, menjewer, memukul dengan benda keras.
3. Kekerasan emosional/kekerasan verbal, misalnya membentak, memaki, merendahkan martabat, mengancam, memelototi.
4. Kekerasan dalam bentuk penelantaran dengan membiarkan anak tanpa pengawasan, melalaikan anak yang mengakibatkan kecelakaan.


Jadi bagaimana cara elegan untuk mendisiplinkan anak?

Pertama, libatkan anak dalam membuat peraturan. Sebaiknya peraturan bersifat umum untuk semua anggota keluarga. Misalnya, saat jam belajar, tv harus dimatikan. Nah pada jam yang sudah disepakati tak boleh ada yang menyalakan tv. Dengan demikian akan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri anak dan dia juga akan merasa diperlakukan secara adil.

Kedua, libatkan anak dalam menentukan reward/ hadiah bila dalam  kurun waktu tertentu dia sudah konsisten menjalankan peraturan dan sebaliknya sanksi apa yang diberikan bila peraturan dilanggar. Untuk hadiah dan sanksi ini disesuaikan dengan usia dan kondisi masing-masing anak. Misalkan anak yang sedang hobi menggambar  maka hadiah yang bisa diberikan yang berhubungan dengan kegiatannya itu. Anak yang sedang suka menonton tv, bila melanggar peraturan maka bisa diberi sanksi tidak boleh menonton tv pada kurun waktu tertentu. Kadang-kadang orang tua jadi tidak tega untuk memberi sanksi, apalagi bila anak mengeluarkan senjatanya dengan menangis, mogok makan dan lain-lain. Tidak tega dalam hal ini sama sekali bukan sesuatu yang positif. Anak akan belajar mengendalikan orang tuanya dengan senjata ampuhnya. Tetaplah konsisten menjalankan peraturan yang sudah disepakati.

Ketiga, hindari memberi sanksi pada anak jika anda sedang  marah. Tarik nafas, kendalikan emosi. Jika perlu menjauhlah dulu dari anak untuk beberapa saat. Kembalilah bila sudah tenang, peluk mereka dan katakan bahwa sanksi tetap harus dijalankan bila melanggar. Ucapkan dengan nada tegas tapi tidak perlu keras, apalagi sampai berteriak-teriak.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

TUJUAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK

Kematian bagi Mereka